CONTOH LAPORAN PRAKERIN TUNE UP SMK N 2 KEBUMEN



HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini telah disahkan oleh pembimbing, diuji oleh penguji, dan diketahui oleh Ketua Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Kebumen Tahun Pembelajaran 2017/2018:
Hari                 : Rabu
Tanggal           : 4 Okltober 2017
Tempat            : SMK Negeri 2 Kebumen

Penguji



Ali Hasyimi, S.Pd.
            NIP.
Pembimbing



Azinar Febri Kuncahyo, S.Pd.
    NIP. –
                       


Mengetahui,
Ketua Program Keahlian
 Teknik Kendaraan Ringan


Drs. H. Sri Hastana
NIP.19620217 198903 1 010


MOTTO

1.      Kejujuran adalah harga mutlak dalam setiap perbuatan
2.      Cari ilmu itu wajib
3.      Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat (HR Rasul SAW)
4.      Orang-orang yang berilmu kemudian ia memanfaatkan ilmunya pada orang lain,pahalanya akan lebih baik dari ahli ibadah (H.R Ad Daelami)
5.      Sesungguhnya obat kebodohan adalah bertanya (H.R Abu Daud)
6.      Berusaha dan berdoa untuk meraih cita-cita
7.      Pemimpin sejati dalam hidup ini adalah diri kita sendiri
8.      Tidak ada yang tidak mungkin, itulah symbol keyakinan
9.      Tuhan tak harapkan kita sukses tapi Dia harapkan kita berusaha dan mencoba
10.  orang yang dirundung keraguan adalah bentuk dari orang yang lemah
11.  Akan ada banyak hal yang terjadi, apabila kau mampu bertahan dalam kebaikan
12.  Kekuatan tidak ada artinya apabila tidak diimbangi dengan kecerdasan dan keahlian
13.  Tidak ada sesuuatu yang tidak mungkin terjadi, maka yakinlah kalau yang kamu lakukan akan terwujud







KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik serta Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil praktek kerja industri ini dengan baik.
Laporan hasil praktek kerja industri ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Prakerin di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kebumen serta laporan ini juga sebagai pelengkap kegiatan praktek kerja industri yang telah dilaksanakan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang  terlibat dalam pembuatan laporan praktek kerja industri ini, diantaranya :.
  1. Orang tua kami yang telah memberikan arahan, motivasi, dan dorongan agar kami selalu bersemangat dalam menuntut ilmu.
  2. Bapak Azinar Febri Kuncahyo S. Pd selaku pembimbing laporan prakerin.
  3. Pimpinan dan Mekanik Bengkel Dian Teknik serta kepada semua pihak yang telah membantu.
  4. Kepala SMK Negeri 2 Kebumen serta Bapak/Ibu Guru yang telah memberi kesempatan dan bimbingan dalam pembuatan laporan ini.
  5. Tim Pokja SMK N 2 Kebumen selaku pembimbing di industri yang telah memberikan pengarahan dan pengawasan selama prakerin berlangsung.
Penulis menyadari bahwa Laporan Prakerin ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharap adanya saran, masukan maupun kritik yang membangun guna melengkapi kekurangan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi para pembacanya.


Kebumen, 16 September 2017
Penulis

Fatchan Amin

DAFTAR ISI

        B. Tujuan.   1
         1. Tujuan Umum..   1
         2. Tujuan Khusus.   2
        C. Manfaat   2
         1.Bagi Siswa.   2
         2. Bagi sekolah. 3
         3. Bagi industri 3
BAB II KEGIATAN.. 4
         A. Orientasi Industri 4
          1. Profil Industri 4
          2. Sejarah DU/DI. 4
          3. Sarana dan Prasarana. 5
          5. Bidang Industri 6
          B. Teori Dasar 7

BAB III PENUTUP. 32
           A. Kesimpulan. 32
           B. Saran. 32
            1. Bagi Sekolah. 33
            2. Bagi Industri 33
           C. Penutup. 33

 

 

 

 

 

 

 








DAFTAR GAMBAR




















BAB 1

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Praktik Kerja Industri

B.     Tujuan

1.      Tujuan Umum

a.       Meningkatkan dan mengembangkan hubungan SMK dengan Dunia Usaha/Dunia Industri.
b.      Secara bersama–sama menetapkan langkah-langkah kongrit untuk melaksanakan lebih mantap bentuk dan jenis hubungan kerjasama.
c.       Membuat komitmen bersama untuk dijadikan landasan pelaksanaan hubungan kerjasama antara sekolah dan perusahaan.
d.      Mengembangkan hubungan kerjasama untuk secara bersama-sama melaksanakan prakerin.

2.       Tujuan Khusus

a.       Mengenal kegiatan Dunia Usaha dan Industri.
b.      Melaksanakan proses pembelajaran produktif di Dunia Usaha dan Industri (DU/DI).
c.       Memperoleh keterampilan tambahan sebagai pelengkap keterampilan yang diperoleh di sekolah.
d.      Mempelajari lebih dalam tentang kewirausahaan.
e.       Melaksanakan pekerjaan yang sesungguhnya di Dunia Usaha dan Industri.

C.     Manfaat

1.      Bagi Siswa

a.       Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional, dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman.
b.      Mengasah keterampilan yang di berikan sekolah menengah kejuruan (SMK).
c.       Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan – gagasan seputar dunia usaha serta industri yang professional dan handal.
d.      Membentuk pola pikir siswa -siswi agar terkonstruktif  baik serta memberikan pengalaman dalam dunia Industri maupun dunia kerja.
e.       Mengenalkan siswa – siswi pada pekerjaan lapangan di dunia industri dan usaha sehingga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.
f.       Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan di era teknologi informasi dan komunikasi terkini.
g.      Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa – siswi itu sendiri, karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolah didapat didunia usaha/industri.

2.      Bagi sekolah

a.       Menjalankan kewajiban undang-undang.
b.      Meningkatkan citra sekolah.
c.       Meningkatkan hubungan sekolah dengan dunia luar.
d.      Meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat.
e.       Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi perusahaan.

3.      Bagi industri

a.       Dapat memilih peserta Prakerin baik jumlah, kemampuan, penampilan dan waktu yang dianggap menguntungkan.
b.      Dapat mengenal persis kualitas siswa yang berlatih di instansi/ industri.
c.       Dapat berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan pada khususnya dan pengembangan bangsa pada umumnya.







BAB II

KEGIATAN

A.    Orientasi Industri

1.      Profil Industri

Nama Perusahaan             : BENGKEL DIESEL DAN MOTOR DIAN
                                            TEKNIK                                          
Bidang Usaha                  : Perbengkelan
Alamat perusahaan           : Jl. Bocor lama No. 11 Rt3/Rw3 Muktisari,
  Kebumen
Nama Pemimpin               : Darmadi  S. Pd. MPd
Jumlah Mekanik               : 2 orang
Jam kerja                          : 08.00 – 16.00
Jenis Produksi                  : Jasa
Bentuk Perusahaan          : Perseorangan

2.       Sejarah DU/DI

BENGKEL DIAN TEKNIK berdiri sejak tahun 2011, beralamat di Jl.Bocor Lama Muktisari, Kebumen. Bengkel DIAN TEKNIK didirikan oleh seseorang yang bernama Darmadi S. Pd,. MPd, yang menjabat sebagai Direktur Utama bengkel tersebut. Sebelum membuka bengkel Pak Darmadi juga pernah menjadi seorang guru. Bengkel ini merupakan bengkel yang khusus disediakan untuk para pelajar ataupun mahasiswa yang ingin melakukan prakerin. Bengkel ini juga menyediakan jasa penyelipan padi. Setiap tahunnya bengkel ini ramai dengan pendaftaran siswa yang ingin melakukan perakerin khususnya SMK MA’ARIF 3 SOMALANGU yang sudah menjadi pelanggan setia bengkel DIAN TEKNIK karena setiap tahunnya selalu mengirim siswanya untuk melakukan prakerin di bengkel tersebut.
Bengkel DIAN TEKNIK menyediakan berbagai pekerjaan mulai dari overhoule mesin mobil dan motor, overhaoule transmisi, tune up, merangkai kelistrikan mobil dan motor, tap oli, mengganti komponen-komponen yang kurang dan lain-lain. Dalam mengajar para siswanya dibengkel, dulu Pak Darmadi dibantu oleh beberapa mekanik yang khusus dalam bidangnya masing-masing. Namun karena tidak sanggup membayar upah untuk mereka, maka Pak Darmadi hanya mempekerjakan  dua orang mekanik yaitu Pak Sapari sebagai mekanik motor dan Pak Slamet sebagai mekanik mobil.

3.      Sarana dan Prasarana 

a.       Dongkrak buaya
b.      Dongkrak gunting
c.       Gudang mesin dan transmisi
d.      Gudang motorRuang Perbaikan Mesin
e.       Ruang Alat
f.       Kantin
g.      ruang teori
h.      tempat parkir
i.        toilet
j.        tempat cuci tangan
k.      tempat penyelipan
l.        kamar kost

4.      Permasalahan dalam Industri

Bengkel ini tidak memiliki stok untuk suku cadang sehingga untuk mendapatkan suku cadang harus membeli terlebih dahulu di toko onderdil. Tempat peralatan yang kurang teratur dan tidak tersusun dengan rapi,  tempat parkir yang kurang luas, tidak tersedianya tempat barang bekas sparepart, tempat pembuangan limbah yang masih kurang baik sehingga terkesan kotor, dan lantai yang masih berupa tanah.

5.      Bidang Industri

Bengkel DIAN TEKNIK merupakan bisnis yang berkecimpung di bidang otomotif yang terkhususkan untuk para pelajar yang ingin belajar disana bukan untuk umum/masyarakat. Selama melaksanakan praktik kerja industri, penulis melakukan pekerjaan yang telah disediakan oleh bengkel                  
Jenis-jenis pekerjaan tersebut antara lain:
a.       Tune up mesin (motor bensin)
1)      Memeriksa air radiator dan oli
2)      Memeriksa saringan udara dan membersihkan
3)      Memeriksa busi dan menyetel celah busi
4)      Memeriksa kabel tegangan tinggi
5)      Membongkar dan menyervis karburator
6)      Menyetel celah katup dan putaran idle
7)      Mengukut tekanan kompresi tiap silinder
b.      Servis Karburator
1)      Membongkar karburator
2)      Mengidentifikasi nama dan letak komponen
3)      Membuat gasket/perpack dari karton untuk mengganti yang sudah rusak
4)      Membersihkan saluran- saluran pada karburator
5)      Menyetel IMAS DAN ISAS
6)      Merakit karbuator dan memasangnya ke mobil
c.       Overhoule Head Silinder mesin COLT-T 120
1)      Mengidentifikasi nama dan letak komponen
2)      Melepas katup
3)      Melakukan penyekuran pada katup yang bocor
4)      Membersihkan kotoran yang menempel
d.      Overhoule Mesin Mitsubishi Colt-T 120
1)      Membongkar mesin Mitsubishi colt –t 120
2)      Mengidentifikasi nama dan letak komponen
3)      Membersihkan komponen
4)      Memasang piston
5)      Memasang rantai timing
6)      Merakit mesin
e.       Lain-lain
1)      Perbaikan knalpot
2)      Merangkai kelistrikan mesin
3)      Mengganti sock absorber
4)      Ganti oli
5)      Overhoule mesin motor
6)      Overhoule transmisi Colt-T 120
7)      Overhoule gardenMemang sikat kaca
8)      Membeli spare part

B.     Teori Dasar

1.      Pengertian Tune Up
Tune Up adalah Menyetel ulang, membersihkan, serta mengganti komponen yang telah rusak atau aus dan melakukan perawatan berkala akibat penggunaan mobil terus menerus. Dengan kata lain Tune Up mesin adalah tindakan untuk mengembalikan kondisi mesin mobil pada taraf kerja mesin optimal.
2.      Tujuan dan Fungsi Tune Up
Tujuan utama dari Tune Up adalah untuk memaksimalkan performa mesin. Mungkin antara fungsi dan tujuan hampir sama kali ya, sehingga berikut ini kami simpulkan menjadi beberapa poin tentang tujuan, manfaat dan fungsi dari Tune up yaitu untuk :
1.      Memaksimalkan performa mesin.
2.      Menghindari terjadinya kerusakan yang lebih parah, kerusakan ketika dijalan/macet.
3.      Memastikan semua sistem dan komponen berada pada kondisi yang baik dan sesuai dengan spesifikasi yang terdapat pada buku manual.
Manfaat dari Tune Up antara lain adalah performanya lebih baik,  jika dilakukan perawatan rutin maka komponen mesin akan lebih awet dan terhindar dari kerusakan yang lebih parah.
3.      Jenis Pekerjaan
a.       Pekerjaan yang dilakukan pada saat mesin masih dingin
1)      Pemeriksaan minyak pelumas mesin
2)      Pemeriksaan sistem pendingin mesin
3)      Pemeriksaan tali kipas
4)      Pemeriksaan saringan bensin
5)      Pemeriksaan saringan udara
6)      Pemeriksaan baterai
7)      Sistem pengapian
b.      Pekerjaan yang dilakukan pada saat mesin bisa mesin hidup
1)      Pemeriksaan Dwell Angle
2)      Pemeriksaan/penyetelan putaran idle
3)      Pemeriksaan saat Pengapian
c.       Pekerjaan yang dilakukan pada saat mesin telah panas (temperatur kerja)
1)      Pemeriksaan Celah Katup
2)      Pemeriksaan kerja Karburator
3)      Pemeriksaan/penyetelan putaran idle
4)      Pemeriksaan Kompresi
5)      Tes Jalan
4.      Pekerjaan Saat Tune Up
a.      Pemeriksaan Baterai (ACCU)
1)      Pemeriksaan Secara Visual
Pertama yang paling mudah dilakukan adalah pemeriksaan secara visual baterai, apakah terdapat kerusakan pada kotak baterai, bocor, baterai mengembang, tutup baterai rusak, terminal berjamur dan lain sebagainya. Apabila ditemukan kerusakan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan perbaikan maka ganti baterai dengan yang baru, dan jika masih bisa diperbaiki seperti terminal berjamur maka perbaiki dengan membersihkannya.
2)      Pemeriksaan Terminal Baterai
Yang kedua bagian aki mobil yang perlu diperiksa adalah terminal bateri. Periksa terminal baterai dari kemungkinan rusak, berkarat, berjamur atau longgar. Jika rusak maka ganti, dan apabila berjamur atau berkarat maka bersihkan sampai bersih. Jika longgar maka dikencangkan atau bila tidak bisa maka diganti dengan terminal yang baru.

 Description: Pemeriksaan Baterai Pada Saat Tune Up Mobil
3)      Pemeriksaan Jumalh Elektrolit Baterai
Pemeriksaan yang ketiga ini jangan sampai tertinggal, karena sebenarnya ini merupakan yang paling penting untuk dilakukan. Pastikan jumlah elektrolit baterai berada pada garis upper level, jika dibawah lower level maka perlu dilakukan penambahan air suling (air accu).


4)      Pemeriksaan Berat Jenis Elektrolit
Alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis adalah hidrometer. Berat standar elektrolit baterai adalah 1,25 - 1,27 pada suhu 20 derajat celcius. Berat jenis elektrolit dapat digunakan untuk menganalisa kualitas dari baterai itu sendiri, dan dapat digunakan untuk menarik kesimpulan apakah baterai perlu di charge, diganti atau ditambah elektrolit.
5)      Pemeriksaan Kualitas Baterai
Pemeriksaan yang terakhir ini menggunakan alat baterai load tester, yaitu alat yang fungsinya untuk memeriksa kualitas baterai apakah mampu untuk starter atau tidak. Apabila tidak ada baterai load tester, maka cukup dilakukan pengetesan tegangan baterai dengan volt meter, tetapi hasilnya tidak akan setepat apabila menggunakan baterai load tester.
b.      Pemeriksaan System Pelumas Mesin
1)      Fungsi Oli
Oli dengan sifatnya yang kental dan halus, tidak hanya sekedar mengurangi ausan dan gesekan pada piston (torak), bantalan dan bagian - bagian yang berputar. Oli juga membantu menahan suhu tinggi, gas bertekanan tinggi maupun membantu memindahkan panas dari bagian yang bersuhu tinggi ke karter (panci oli) selanjutnya dipindahkan ke udara luar. Oli mencegah keroposnya bagian yang terbuat dari logam, merupakan bantalan bagi bagian yang berputar serta menyerap zat zat yang merusak dari hasil pembakaran didalam mesin. Setelah melakukan tugas-tugas ini, maka oli kehilangan efektifitasnya dan karena itu harus diganti secara periodik. Pemeriksaan tinggi oli, tinggi oli harus berada pada tanda L dan Jika lebih rendah, periksa kemungkinanada kebocoran lalu tambah oli hingga tanda F Gunakan oli API service SE.
2)      Fungsi Penggantian Saringan Oli
Sementara oli sedang dipakai, karbon yang dihasilkan dari reaksi pembakaran dalam mesin serta serbuk logam masuk ke dalam oli sehingga oli menjadi kotor. Apabila kotoran tersebut menumpuk, ia akan menyebabkan bagian bagian yang berputar cepat aus dan tergores. Karena itulah dipasangkan saringan oli untuk menahan kotoran dan membuang kotoran tersebut dari oli. Berhubung kotoran yang demikian akan menumpuk didalam saringan (flter), saringan perlu diganti secara periodik.
3)      Penggantian Saringan Oli (Filter)
a)      Buka saringan oli dengan alat pembuka filter.
b)      Pilih saringan oli dengan mencocokkan ulir saringan dan diameter paking.
c)      Kontrol apakah saringan oli lama dilengkapi dengan katup “ by-pass” atau tidak.
d)     Kontrol perlu tidaknya katup anti balik di dalam saringan oli dengan melihat posisi pengikatan saringan oli terhadap motor. Jika posisi pengikatan horisontal atau saringan di bawah, maka saringan oli harus dilengkapi dengan katup anti balik.
e)      Untuk memasang, kencangkan saringan oli dengan tangan.
Ada 2 (dua) garis besar  pekerjaan yang dilakukan pada pemeriksaan system pelumas mesin, yaitu: pemeriksaan volume/jumlah minya pelumas dan pemeriksaan kualitas minyak pelumas.
c.       Pemeriksaan Saringan Udara
Saringan udara terlebih dahulu harus diservis dibandingkan dengan komponen yang lain, karena saringan udara merupakan komponen mesin yang paling dingin dibandingkan dengan komponen yang lain setelah mesin dihidupkan. Selain itu saringan udara juga berpengaruh terhadap komponen lain jika diservis belakangan, seperti terhadap pembentukan campuran udara dan bensin di saluran pada intake manifold (saluran pemasukan gas).
Saringan udara atau lebih populer dengan sebutan filter terletak di dalam kotak berbentuk lingkaran yang menyerupai piring. Kotak tersebut terbuat dari pelat besi biasa. Saat pengapian, putaran stasioner sangat dipengaruhi oleh saringan udara. Penyetelan idel juga dipengaruhi oleh saringan udara.
                       
d.      Pemeriksaan Sistem Pendingin Pada Saat Tune Up Mobil
1.      Pemeriksaan Secara Visual
Pemeriksaan yang sistem pendingin yang dilakukan pada saat tune up yang pertama adalah pemeriksaan secara visual. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan kebocoran, kerusakan pada kisi-kisi atau bagian lainnya, selang kendor, dan lain sebagainya.
2.       Pemeriksaan Kuantitas Dan Kualitas Air Pendingin
Pemeriksaan yang kedua adalah mengenai air pendingin, baik itu kuantitas maupun kualitas. Periksa jumlah air radiator pada radiator dan juga reservoir  tank. Pastikan jumlahnya cukup, bila kurang langsung saja ditambah. Ingat, menambah air pendingin pada reservoir tank jangan melebihi garis full yang ada pada wadahnya, bila melebihi akan terjadi trouble. Selain dari segi kuantitas, dari segi kualitasnya pun perlu diperiksa. Bila air pendingin sudah kotor, mengandung oli, karat lebih baik diganti dengan yang baru. Akan lebih maksimal bila diganti dengan cairan khusus atau yang biasa disebut dengan radiator coolant.
3.      Periksa Kebocoran Sistem Pendingin Dengan Radiator Tester
Walaupun sudah dilakukan pemeriksaan kebocoran secara visual, perlu dilakukan pemeriksaan kebocoran dengan alat pengetes. Karena walaupun tidak terjadi kebocoran secara visual, mungkin bisa jadi terjadi kebocoran ketika diberi tekanan pada radiatornya. Kita tahu bahwa radiator ini bila suhu meningkat, maka tekanannya pun juga meningkat. Untuk memeriksa kebocoran radiator ini dapat dilakukan dengan radiator tester, pada prinsipnya radiator akan diberi dengan tekanan tertentu, kemudian apabila ditemukan air menetes pada tempat tertentu dan tekanan pada manometer alat radiator tester maka dapat dipastikan terjadi kebocoran sistem pendingin. Pada buku manual toyota kijang seri k, tekanan yang digunakan adalah 1,2 kg/cm2. Dan mungkin setiap mobil berbeda-beda, untuk lebih tepatnya bisa dilihat spesifikasinya yang terdapat pada tutup radiatornya.

                                         Description: Pemeriksaan Kebocoran Sistem Pendingin
                               Gambar 4. Pemeriksaan Kebocoran Sistem Pendingin
4.      Pemeriksaan Kerja Tutup Radiator
Masih menggunakan alat yang sama, namun orang menyebut alat ini dengan radiator cup tester. Pengetesan ini merupakan pemeriksaan tekanan pembukaan katup tekan, artinya jika katup radiator diberi tekanan tertentu maka dia harus segera membuka. Lihat berapa tekanan yang tertulis pada tutup radiator, misal saja 0,9 bar. Maka di tekanan 0,9 bar ini katup tekan pada tutup radiator harus membuka, ciri membuka adalah tekanan akan turun dengan sendirinya pada tekanan 0.9.

                Gambar 5.  Pemeriksaan Tutup Radiator
e.       Busi
Bagian busi yang perlu diperiksa adalah elektrodanya, yang meliputi kebersihan dan celah elektrodanya. Elektroda yang kotor harus diampelas dengan ampelas besi dan elektroda positif dan elektroda negatif tidak boleh berhubungan. Karena itu, harus disetel celahnya. Adanya kotoran pada kedua elektroda busi bisa mengakibatkan terhalangnya jalan loncatan bunga api listrik.
Setelah elektrodanya dibersihkan dengan ampelas, pada elektroda busi perhatikan hal-hal sebagai berikut.
1.      Jika terdapat lingkaran berwarna agak biru antara elektroda tengah dengan insulatornya, berarti tipe busi yang digunakan cocok.
2.      Jika insulatornya agak hitam dan elektrodanya berwarna biru, berarti tipe businya terlalu dingin.
3.      Jika insulatornya berwarna putih dan terjadi erosi pada elektrodanya, berarti tipe businya terlalu panas.
Ada tiga tipe busi, yaitu busi panas, sedang, dan dingin. Busi tipe panas kurang tahan terhadap panas, tipe dingin tahan terhadap panas. Busi panas cocok untuk perjalanan jauh.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ42a1A8ZvqpT3J0aGPfgMjsoQr1UJWfdntbErvpznCjbpjrGE1Gnuz1G5c3e58hyphenhyphenG2ucIbZNw75v-HignTHeoDf-K5AKxVb2YJBoOuMVPZOIK4T58JhitTxAhGATLwFQi9WmYn9dkwfY/s1600/Mengukur+Celah+Busi,+Menyetel+Celah+Busi+dan+Membersihkan+Busi.PNG
f.       Tutup Distributor
Tutup distributor sebaiknya diperiksa kondisinya bersamaan dengan pemeriksaan kabel-kabel busi dan servis platina. Hal ini dimaksudkan untuk menghemat waktu kerja. Jika pemeriksaan tutup ditributor dilakukan setelah mesin dihidupkan, akan mengulangi pekerjaan melepas dan mencabut kabel busi dan tutup distributor.
Tutup distributor dinyatakan baik jika kondisinya sebagai berikut.
1.      Tidak retak.
2.      Arang pada tutup distributor yang berfungsi mengalirkan listrik tegangan tinggi tidak aus.
3.      Bisa menutup dengan rapat.
Ada model tutup distributor yang dilengkapi lubang ventilasi di bagian atas tutup tersebut. Fungsi lubang ventilasi tersebut adalah untuk penguapan air yang terjebak di dalam tutup distributor. Dengan adanya ventilasi tersebut, uap air bisa keluar sehingga distributor tetap kering.
g.      Kabel Busi
Periksa kondisi tutup distributor beserta kabel-kabelnya. Pemeriksaan tersebut dilakukan setelah menyervis platina dengan tujuan untuk efisiensi kerja.
Kondisi mesin dipengaruhi oleh kualitas pengapiannya. Kualitas pengapian dipengaruhi oleh nyala api busi dan kabel¬kabel businya. Namun, kabel busi harus diperiksa atau diservis terlebih dahulu daripada businya, karena kabel busi merupakan pengantar untuk lewatnya arus tegangan tinggi ke busi. Nyala api busi sangat dipengaruhi oleh kondisi kabel-kabel businya.
Kabel busi tidak boleh diganti dengan kabel yang sembarangan kualitasnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari hambatan yang besar pada busi. Isolasi kabel busi harus memenuhi syarat, karena listrik yang dialirkan bertegangan tinggi (15.000-20.000 volt). Isolasi kabel busi yang sudah usang harus diganti kabelnya. Penggantian kabel busi sebaiknya satu unit, dengan harga yang bermacam¬macam. Umumnya, semakin mahal harganya, semakin baik kualitasnya.


 






h.      Setel celah Platina
Platina terletak di dalam distributor. Platina perlu diperiksa atau diservis terlebih dahulu sebelum menyetel saat pengapian dan putaran stasioner. Jika platina disetel setelah penyetelan saat pengapian dan putaran stasioner, akan terjadi pengulangan kerja. Setelah platina dibersihkan dan dipasang, saat pengapian pasti berubah, karena saat pengapian dipengaruhi oleh celah platina. Jika celah platina lebih besar, saat pengapian akan maju sedikit. Sebaliknya, jika celah platina lebih sempit, saat pengapian akan mundur.
Putaran stasioner juga dipengaruhi oleh celah platina. Jika celah platina lebih besar, putaran stasioner akan turun. Sebaliknya, jika celah platina semakin kecil, putaran stasioner akan naik sedikit. Meskipun perubahan putaran stasioner tersebut tidak begitu besar, perlu diperhatikan untuk ketelitian hasil servis. Kondisi permukaan kontak platina sangat berpengaruh terhadap putaran stasioner dan bunyi mesin. Jika permukaan platina kotor, putaran stasioner akan turun. Namun, jika permukaan platina dibersihkan, putaran stasioner akan naik. Karena itu, tidak tepat jika platina diservis setelah penyetelan putaran stasioner dan campuran gas.
Setelah perbaikan platina selesai, pasanglah platina dengan benar. Perhatikan kabel yang bisa menyebabkan hubungan singkat dengan bodi mesin. Hubungan singkat dengan bodi mesin mengakibatkan tidak terjadinya loncatan bunga api pada busi. Apabila mobil sudah menggunakan CDI maka tidak perlu melewati tahapan ini.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOi-_GDH9ZNizV5KGn3cQ-wDzgnaU09Gtti6yg246MsAudfQPdmv46RS6Dkh_bA2x6ctO4I_tm6WwIQ4Itd-6Ty5ky8PTiNmr3yU_4jD_-xET9SPArY2TJhCwWDIffeBmNwFsh7RkCYm0/s1600/Menyetel+Celah+Platina.PNG
i.        Menyetel Celah Katup
Langkah paling tepat begitu selesai menyervis busi adalah menyetel celah katup. Selama penyetelan celah katup, busi tidak perlu dipasang di lubangnya. Biarkan mesin tanpa busi untuk sementara, hingga penyetelan katup selesai.
Penyetelan celah katup dalam keadaan mesin tanpa busi akan memperoleh keuntungan sebagai berikut.
1.      Mesin akan lebih ringan diputar saat mencari posisi top kompresi masing-masing silinder.
2.      Mempermudah dalam memeriksa posisi piston, yakni sudah mencapai titik puncaknya atau belum.
3.      Lebih aman, karena mesin tidak mungkin berputar (hidup) tanpa busi.

C.    Uraian Kegiatan Praktik Kerja Industri

1.      Memeriksa Sistem pendingin
a.       Periksa Tinggi Air Pendingin
Periksa tinggi air pendingin pada tangki air reservoir, tinggi air harus berada pada tanda full. Jika tinggi air kurang isi hingga garis FULL pada tangki cadangan ( reservoir tank ).


 






b.      Periksa Air Pendingin
Periksa air radiator, kemungkinan terdapat oli, karat atau, kotoran (bila perlu ganti air pendingin).






Hasil                : Air pendingin kotor ( terdapat karat )
Kesimpulan     : Air pendingin harus diganti  
c.       Periksa Sistem Pendingin
1)      Kerusakan atau berubahnya bentuk dari radiator atau slang
2)      Klem slang longgar
3)      Kerusakan atau berkaratnya kisi-kisi radiator
4)      Kebocoran pompa air, inti radiator ( core )





Hasil                : Ada kebocoran
Kesimpulan     : Radiator harus di ganti        
d.      Periksa Cara Kerja Tutup Radiator
Dengan menggunakan alat test tutup radiator, periksa tegangan pegas dan kedudukan katup vakum dari tutup radiator. Tutup harus diganti, jika tutup membuka pada tekanan di bawah angka spesifikasi. Tekanan pembukaan katup :STD  : 0,75-1,05 kg/cm²


 




Hasil                : Tutup dalam keadaan baik
Kesimpulan     : Tutup tidak perlu di ganti

2.      Tali Kipas
a.       Pemeriksaan Secara Visual
Pemeriksaan tali kipas kemungkinan :
1)      Retak, berubah bentuk, terlalu kencang atau aus
2)      Terkena oli atau gemuk
3)      Persinggungan yang tidak sempurna antara tali dan puli


 





Hasil                : Kondisi tali kipas retak
Kesimpulan     : Tali kipas harus di ganti
b.      Periksa & Setel Kekencangan Tali Kipas
Dengan kekuatan tekanan 10 kg, tekanan tali pada gambar dibawah.


 






Hasil               : Poros engkol – pompa air     : 8 mm
                                       Pompa air – alternator          : 14 mm
                                       Alternator - pors engkol       : 10 mm
Kesimpulan    : Tegangan tali dalam keadaan baik

3.      Saringan Udara
Bersihkan elemen
a.       Buka elemen saringan udara
Catatan : usahakan agar tidak ada kotoran atau benda lain masuk ke dalam karburator.
b.      Untuk membersihkan elemen hubuskan udara bertekanan dari sebelah dalam
c.       Jika elemen koyak atau terlalu kotor, ganti dengan yang baru


 







                                                                                    
4.      Oli Mesin
a.       Memeriksa Tinggi Oli
Periksa tinggi oli mesin, oli mesin harus berada antara tanda L dan  F. jika lebih rendah periksa kemungkinan ada kebocoran , lalu tambahkan oli hingga angka F dengan oli yang sesuai ketentuan dan kualitasnya.


 







Hasil                : Oli masih dalam batas normal
Kesimpulan     : Oli tidak perlu di ganti
b.      Periksa Kualitas Oli
Periksa oli kemungkinan sudah kotor, kemasukan air atau berubah warna


 





                                          Gambar 17. Pemeriksaan Kualitas Oli
Hasil                : Warna oli hitam dan encer
Kesimpulan     : Oli harus di ganti
5.      Baterai
a.       Pemeriksaan Secara Visual
Periksa baterai kemungkinan :
1)      terminal baterai terdapat kotoran
2)      Hubungan terminal longgar
3)      Terminal longgar atau berkarat


 





Hasil                : Terminal baterai kotor
Kesimpulan     : Terminal baterai harus di bersihkan
4)      Baterai rusak atau bocor


 







Hasil                : Bodi baterai tidak ada yang retak
Kesimpulan     : Baterai dalam keadaan bagus
b.      Ukur Berat Jenis Elektrolit
1.      Periksa berat jenis elektrolit dengan hydrometer
Berat jenis : 1,25 – 1,27 pada 20 ˚C
2.      Periksa banyaknya elektrolit pada setiap sel.  jika tidak berada pada ketinggian yang semestinya, isilah dengan air suling


 





                                       Gambar 20. Pengecekan Berat Jenis Cairan Elektrolit
Hasil                : Kurang dari 1,25
Kesimpulan     : Air baterai harus diganti
6.      Busi
a.       Pemeriksaan Secara Visual
Periksa busi kemungkinan terdapat hal – hal berikut :
1)      Retak atau kerusakan lain pada ulir dan isolator
2)      Keausan elektroda
3)      Gasket rusak atau berubah bentuk
4)      Elektroda terbakar atau terdapat kotoran yang berlebihan








Hasil                : Elektroda aus
Kesimpulan     : Busi harus di ganti


b.       Setel Celah Busi
Periksa setiap celah busi menggunakan alat pengukur celah busi. Standar celah busi ( 0,7 – 1,0 )


 




Hasil                : 0,5 mm
Kesimpulan     : Celah busi harus di setel
7.      Kabel Tegangan Tinggi
a.       Periksa tahanan kabel
Tahanan kabel : kurang dari 25 kΩ per kabel






    Gambar 23. Pemeriksaan tahanan kabel
Hasil                :
Kabel b
s
 1
(<     25   KΩ) 1 KΩ
Kabe
 busi 2
(<     25   KΩ) 1 KΩ
Kabel busi 3
(<     25   KΩ) 1 KΩ
Kabel busi 4
(<     25   KΩ) 1 KΩ

Kesimpulan     : kabel tegangan tinggi dalam keadaan bagus

8.      Distributor
a.       Periksa Tutup Distributor
1)      Retak, cacat, berkarat terbakar atau lubang kabel kotor
2)      Terminal elektroda terbakar
3)      Pegas bagian tengah lemah


 




Hasil                : Terminal elektroda terbakar
Kesimpulan     : Distributor perlu diganti
b.      Periksa Dan Stel Celah Platina Atau Celah Udara
1)      Stel celah platina dan pegas penahan
Celah blok : 0,45 mm
2)      Stel celah udara antara rotor dan proyeksi koil
3)      Celah udara : 0,2 – 0,4 mm
                                                    





Hasil                : Tidak perlu setel
Kesimpulan     : Karena celah sesuai standar

c.       Periksa Sudut Dwell
Periksa sudut dwell dengan tester
Sudut dwell : 52 ˚ ± 6 ˚







Hasil                : Sudut Dwell Sudah 52 ˚
Kesimpulan     : Karena sudah standar
d.      Periksa Cara Kerja Dari Governor
1)      Rotor harus kembali dengan cepat setelah diputar searah jarum jam dan dilepas
2)      Rotor tidak boleh terlalu longgar







Hasil                : Rotor masih bagus
Kesimpulan     : Rotor tidak perlu di ganti
3)      Hidupkan mesin dan lepaskan slang vakum dari distributor. Tanda waktu berubah – ubah sesuai dengan putaran mesin




 




Hasil                : Governor advancer baik
Kesimpulan     : Karena governor advancer bekerja
e.       Periksa Cara Kerja Dari Vacum Advancer
Vacum advancer yaitu untuk memajukan saat pengapian berdasarkan kevakuman intake manifold. Cara memeriksanya yaitu isaplah selang yang ke vakum advancer dan perhatikan dudukan platina maka kelihatan ada gerakan. Apabila tidak berarti ada kebocoran.
Hasil                : Vacum advancer baik
Kesimpulan     : Karena vacum advancer bekerja
9.      Celah katup
a.       Penyetelan
1)      Panaskan mesin dan kemudian dimatikan
2)      Stel dilinder No. 1 pada TMA atau titik mati atas/kompresi


 





b.      Stel celah katup
Celah katup diukur diantara batang katup dengan lengan roker. Yang disetel hanya katup yang ditunjuk oleh panah saja
Celah katup :
Hisap  : 0,20 mm
Buang : 0,30 mm


 









 






Hasil                : Celah katup tidak standar
Kesimpulan     : Celah katup perlu disetel
10.   Cara Penyetelan Putaran Idle
a.       Hidupkan mesin hingga temperature tinggi
b.      Putar baut penyetelan campuran ( rpm tinggi maksimal)
c.       Putar baut penyatelan putaran idling (idle speed adjusting screw ) hingga putaran idle tercapai.mesin type K putaran idle 750 Rpm. Arahkan selector ke warna hijau muda, kabel merah diarahkan keterminal negative coil, dan kabel hitam diarahkan ke maassa
Hasil                : Setelah penyetelan putaran idle RPMny
  750.
Kesimpulan     : Celah katup perlu disetel















BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

Setelah praktik kerja industri dilaksanakan penulis dapat menarik beberapa kesimpulan diantaranya :
1.      Tune Up adalah pekerjaan servis ringan mesin yang bertujuan untuk mendapatkan performa mesin yang maximal, dan juga menjaga agar mesin tetap dalam kondisi yang baik dan prima. Karena mesin dioperasikan secara terus menerus, maka akan memungkinkan terjadinya penurunan peforma mesin.
2.       Hasil Tune up : kinerja mobil lebih baik dan mobil jadi nyaman untuk dikendarai.
3.      Dengan prakerin dapat melatih siswa bekerjasama menetapkan langkah-langkah dalam suatu pekerjaan.
4.      Berinteraksi atau menggeluti dunia usaha bukanlah hal yang mudah, ada banyak hal yang perlu dilakukan agar orang yang akan melakukan hubungan kerja dengan kita dapat terkesima akan apa yang kita lakukan /kerjakan.
5.      Pembelajaran di dunia kerja melalui prakerin adalah suatu strategi yang memberi peluang kepada siswa untuk mengalami proses belajar melalui bekerja langsung pada pekerjaan yang sesungguhnya sehinga tidak kaget lagi saat benar-benar terjun ke dunia kerja.

B.     Saran

Penulis menyadari dalam pelaksanaan Prakerin masih banyak kekurangan.Penulis ingin menyampaikan beberapa saran dalam kegiatan Prakerin ini.Mohon maaf sebelumnya, jika dalam penyampaian saran ini kurang berkenan dihati pembaca. Semoga saran ini bermanfaat pada pelaksanaan Prakerin diwaktu mendatang.

1.      Bagi Sekolah

a.       Sekolah sebaiknya memberi cinderamata kepada lembaga yang digunakan sebagai tempat Prakerin sebagai rasa terimakasih.
b.      Berikanlah bekal ilmu pengetahuan ataupun lainya yang cukup, kepada siswa yang hendak melaksanakan Prakerin.
c.       Hendaknya untuk siswa yang berada di luar kota tetap memiliki pembimbing
d.      Guru pembimbing hendaknya lebih sering melakukan pemantauan atau berkomunikasi terhadap siswa Prakerin.

2.      Bagi Industri

a.       Sebaiknya lebih banyak melibatkan siswa yang Prakerin dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
b.      Berikanlah contoh yang baik kepada siswa Prakerin.
c.       Berusahalah membimbing dan berkomunikasi dengan siswa yang Prakerin agar siswa lebih mengerti, tentang suatu pekerjaan yang dilakukan.

C.    Penutup

Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa selesailah sudah pengerjaan dan  penulisan karya ini dengan penyusunan yang sederhana namun sedetail mungkin. Penulis yakin dalam penyusunan karya tulis ini masih banyak kekurangan karena masih dalam taraf  belajar.
Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun agar tercipta kesempurnaan karya tulis ini di masa mendatang.Harapan penulis, semoga laporan praktik kerja industri ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian.



DAFTAR PUSTAKA

PT TOYOTA  ASTRA INDONESIA. 1986. PEDOMAN Reparasi Mesin Serie k.
Jakarta : PT TOYOTA ASTRA INDONESIA
28 September 2017, jam 18.20.
Diunduh tanggal 28 September 2017, jam 18.22.
http://www.doktermobil.com/manfaat-fungsi-tune-up-secara-berkala-pada-mobil/.
            Diunduh tanggal 28 September 2017, jam 18.24.
            Diunduh tanggal 28 September 2017, jam 18.26.
            Diunduh tanggal 28 September 2017, jam 18.28.
Diunduh tanggal 28 September 2017, jam 18.30.
Diunduh tanggal 28 September 2017, jam 18.32.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keutamaan sedekah

Maqalah ulama tentang wajibnya nasbul imamil a'dzam atau khalifah