CONTOH LAPORAN PRAKERIN TUNE UP SMK N 2 KEBUMEN
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini telah disahkan oleh pembimbing, diuji oleh
penguji, dan diketahui oleh Ketua Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK
Negeri 2 Kebumen Tahun Pembelajaran 2017/2018:
Hari : Rabu
Tanggal : 4 Okltober 2017
Tempat : SMK Negeri 2 Kebumen
Penguji
Ali Hasyimi, S.Pd.
NIP.
|
Pembimbing
Azinar Febri Kuncahyo, S.Pd.
NIP.
–
|
Mengetahui,
Ketua Program Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan
Drs. H. Sri Hastana
NIP.19620217 198903 1 010
MOTTO
1.
Kejujuran
adalah harga mutlak dalam setiap perbuatan
2.
Cari ilmu itu
wajib
3.
Tuntutlah ilmu
dari buaian sampai liang lahat (HR Rasul SAW)
4.
Orang-orang
yang berilmu kemudian ia memanfaatkan ilmunya pada orang lain,pahalanya akan
lebih baik dari ahli ibadah (H.R Ad Daelami)
5.
Sesungguhnya
obat kebodohan adalah bertanya (H.R Abu Daud)
6.
Berusaha dan
berdoa untuk meraih cita-cita
7.
Pemimpin sejati
dalam hidup ini adalah diri kita sendiri
8.
Tidak ada yang
tidak mungkin, itulah symbol keyakinan
9.
Tuhan tak
harapkan kita sukses tapi Dia harapkan kita berusaha dan mencoba
10. orang yang dirundung keraguan adalah
bentuk dari orang yang lemah
11. Akan ada banyak hal yang terjadi,
apabila kau mampu bertahan dalam kebaikan
12. Kekuatan tidak ada artinya apabila
tidak diimbangi dengan kecerdasan dan keahlian
13. Tidak ada sesuuatu yang tidak mungkin
terjadi, maka yakinlah kalau yang kamu lakukan akan terwujud
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik serta
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil praktek kerja
industri ini dengan baik.
Laporan hasil praktek
kerja industri ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Prakerin
di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kebumen serta laporan ini juga sebagai
pelengkap kegiatan praktek kerja industri yang telah dilaksanakan.
Penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan praktek kerja
industri ini, diantaranya :.
- Orang tua kami yang telah memberikan arahan, motivasi, dan dorongan agar kami selalu bersemangat dalam menuntut ilmu.
- Bapak Azinar Febri Kuncahyo S. Pd selaku pembimbing laporan prakerin.
- Pimpinan dan Mekanik Bengkel Dian Teknik serta kepada semua pihak yang telah membantu.
- Kepala SMK Negeri 2 Kebumen serta Bapak/Ibu Guru yang telah memberi kesempatan dan bimbingan dalam pembuatan laporan ini.
- Tim Pokja SMK N 2 Kebumen selaku pembimbing di industri yang telah memberikan pengarahan dan pengawasan selama prakerin berlangsung.
Penulis menyadari bahwa Laporan Prakerin ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis
mengharap adanya saran, masukan maupun kritik yang membangun guna melengkapi
kekurangan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi para
pembacanya.
Kebumen,
16 September 2017
|
Penulis
Fatchan
Amin
|
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KEGIATAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR GAMBAR
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Industri
Praktek kerja industri (prakerin) merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara
sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan didunia usaha/
dunia industri ( DU/DI), serta terarah untuk mencapai suatu tingkat program
keahlian tertentu.
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang bersifat
mempersiapkan peserta didik untuk terjun ke dalam dunia kerja. Dengan demikian
pendidikan kejuruan memiliki relevansi dengan Dunia Usaha/Dunia Industri yang
menjadikan prakerin sebagai program bersama.
Dalam pelaksanaan program pendidikan, bimbingan merupakan
suatu yang berguna untuk mengembangkan potensi akademis dan dasar-dasar
keahlian yang dilaksanakan melalui pendidikan agar terbentuk sumber daya
manusia yang memiliki kualitas dan
kemampuan untuk menguasai IPTEK.
Karena perkembangan teknologi di lapangan Dunia Usaha/Dunia Industri lebih pesat dari
teknologi yang diajarkan di sekolah, maka diperlukan pendidikan di luar sekolah
atau langsung di perusahaan, yaitu dengan melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
sehingga siswa dapat memelajari teknologi terkini yang beredar di dunia.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a.
Meningkatkan dan mengembangkan hubungan SMK dengan Dunia Usaha/Dunia
Industri.
b.
Secara bersama–sama menetapkan langkah-langkah kongrit untuk melaksanakan
lebih mantap bentuk dan jenis hubungan kerjasama.
c.
Membuat komitmen bersama untuk dijadikan landasan pelaksanaan hubungan
kerjasama antara sekolah dan perusahaan.
d.
Mengembangkan hubungan kerjasama untuk secara bersama-sama melaksanakan
prakerin.
2. Tujuan Khusus
a.
Mengenal kegiatan Dunia Usaha dan Industri.
b.
Melaksanakan proses pembelajaran produktif di Dunia Usaha dan Industri
(DU/DI).
c.
Memperoleh keterampilan tambahan sebagai pelengkap keterampilan yang
diperoleh di sekolah.
d.
Mempelajari lebih dalam tentang kewirausahaan.
e.
Melaksanakan pekerjaan yang sesungguhnya di Dunia Usaha dan Industri.
C. Manfaat
1. Bagi Siswa
a.
Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional,
dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
zaman.
b.
Mengasah keterampilan yang di berikan sekolah menengah kejuruan (SMK).
c.
Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan – gagasan seputar dunia usaha
serta industri yang professional dan handal.
d.
Membentuk pola pikir siswa -siswi agar terkonstruktif baik serta memberikan pengalaman dalam dunia
Industri maupun dunia kerja.
e.
Mengenalkan siswa – siswi pada pekerjaan lapangan di dunia industri dan
usaha sehingga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang
sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.
f.
Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan
di era teknologi informasi dan komunikasi terkini.
g.
Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa – siswi itu sendiri,
karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolah didapat didunia usaha/industri.
2. Bagi sekolah
a.
Menjalankan kewajiban undang-undang.
b.
Meningkatkan citra sekolah.
c.
Meningkatkan hubungan sekolah dengan dunia luar.
d.
Meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat.
e.
Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi perusahaan.
3. Bagi industri
a.
Dapat memilih peserta Prakerin baik jumlah, kemampuan, penampilan dan
waktu yang dianggap menguntungkan.
b.
Dapat mengenal persis kualitas siswa yang berlatih di instansi/ industri.
c.
Dapat berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan pada khususnya dan
pengembangan bangsa pada umumnya.
BAB II
KEGIATAN
A. Orientasi Industri
1. Profil Industri
Nama
Perusahaan : BENGKEL DIESEL
DAN MOTOR DIAN
TEKNIK
Bidang
Usaha : Perbengkelan
Alamat
perusahaan : Jl. Bocor lama No.
11 Rt3/Rw3 Muktisari,
Kebumen
Nama
Pemimpin : Darmadi S. Pd. MPd
Jumlah
Mekanik : 2 orang
Jam
kerja : 08.00 –
16.00
Jenis
Produksi : Jasa
Bentuk
Perusahaan : Perseorangan
2. Sejarah DU/DI
BENGKEL
DIAN TEKNIK berdiri sejak tahun 2011, beralamat di Jl.Bocor Lama Muktisari,
Kebumen. Bengkel DIAN TEKNIK didirikan oleh seseorang yang bernama Darmadi S. Pd,. MPd, yang
menjabat sebagai Direktur Utama bengkel tersebut. Sebelum membuka bengkel Pak
Darmadi juga pernah menjadi seorang guru. Bengkel ini merupakan bengkel yang
khusus disediakan untuk para pelajar ataupun mahasiswa yang ingin melakukan
prakerin. Bengkel ini juga menyediakan jasa penyelipan padi. Setiap tahunnya
bengkel ini ramai dengan pendaftaran siswa yang ingin melakukan perakerin
khususnya SMK MA’ARIF 3 SOMALANGU yang sudah menjadi pelanggan setia bengkel
DIAN TEKNIK karena setiap tahunnya selalu mengirim siswanya untuk melakukan
prakerin di bengkel tersebut.
Bengkel DIAN
TEKNIK menyediakan berbagai pekerjaan mulai dari overhoule mesin mobil dan
motor, overhaoule transmisi, tune up, merangkai kelistrikan mobil dan motor, tap
oli, mengganti komponen-komponen yang kurang dan lain-lain. Dalam mengajar para
siswanya dibengkel, dulu Pak Darmadi dibantu oleh beberapa mekanik yang khusus
dalam bidangnya masing-masing.
Namun karena tidak sanggup membayar upah untuk mereka, maka
Pak Darmadi hanya mempekerjakan dua orang
mekanik yaitu Pak Sapari sebagai mekanik motor dan Pak Slamet sebagai mekanik
mobil.
3. Sarana dan Prasarana
a.
Dongkrak buaya
b.
Dongkrak
gunting
c.
Gudang mesin
dan transmisi
d.
Gudang
motorRuang Perbaikan Mesin
e.
Ruang Alat
f.
Kantin
g.
ruang teori
h.
tempat parkir
i.
toilet
j.
tempat cuci
tangan
k.
tempat
penyelipan
l.
kamar kost
4. Permasalahan dalam Industri
Bengkel ini
tidak memiliki stok untuk suku cadang sehingga untuk mendapatkan suku cadang
harus membeli terlebih dahulu di toko onderdil. Tempat peralatan yang kurang
teratur dan tidak tersusun dengan rapi,
tempat parkir yang kurang luas, tidak tersedianya tempat barang bekas
sparepart, tempat pembuangan limbah yang masih kurang baik sehingga terkesan
kotor, dan lantai yang masih berupa tanah.
5. Bidang Industri
Bengkel
DIAN TEKNIK merupakan bisnis yang berkecimpung di bidang otomotif yang
terkhususkan untuk para pelajar yang ingin belajar disana bukan untuk
umum/masyarakat. Selama melaksanakan praktik kerja industri, penulis melakukan
pekerjaan yang telah disediakan oleh bengkel
Jenis-jenis
pekerjaan tersebut antara lain:
a.
Tune up mesin (motor bensin)
1)
Memeriksa air
radiator dan oli
2)
Memeriksa
saringan udara dan membersihkan
3)
Memeriksa busi
dan menyetel celah busi
4)
Memeriksa kabel
tegangan tinggi
5)
Membongkar dan
menyervis karburator
6)
Menyetel celah
katup dan putaran idle
7)
Mengukut
tekanan kompresi tiap silinder
b.
Servis Karburator
1)
Membongkar
karburator
2)
Mengidentifikasi
nama dan letak komponen
3)
Membuat
gasket/perpack dari karton untuk mengganti yang sudah rusak
4)
Membersihkan
saluran- saluran pada karburator
5)
Menyetel IMAS
DAN ISAS
6)
Merakit
karbuator dan memasangnya ke mobil
c.
Overhoule Head Silinder mesin COLT-T 120
1)
Mengidentifikasi
nama dan letak komponen
2)
Melepas katup
3)
Melakukan
penyekuran pada katup yang bocor
4)
Membersihkan
kotoran yang menempel
d.
Overhoule Mesin Mitsubishi Colt-T 120
1) Membongkar mesin Mitsubishi colt –t 120
2) Mengidentifikasi nama dan letak
komponen
3) Membersihkan komponen
4) Memasang piston
5) Memasang rantai timing
6) Merakit mesin
e.
Lain-lain
1) Perbaikan knalpot
2) Merangkai kelistrikan mesin
3) Mengganti sock absorber
4) Ganti oli
5) Overhoule mesin motor
6) Overhoule transmisi Colt-T 120
7) Overhoule gardenMemang sikat kaca
B. Teori Dasar
1.
Pengertian
Tune Up
Tune Up adalah Menyetel
ulang, membersihkan, serta mengganti komponen yang telah rusak atau aus dan
melakukan perawatan berkala akibat penggunaan mobil terus menerus. Dengan kata
lain Tune Up mesin adalah tindakan
untuk mengembalikan kondisi mesin mobil pada taraf kerja mesin optimal.
2.
Tujuan
dan Fungsi Tune Up
Tujuan utama
dari Tune Up adalah untuk
memaksimalkan performa mesin. Mungkin antara fungsi dan tujuan hampir sama kali
ya, sehingga berikut ini kami simpulkan menjadi beberapa poin tentang tujuan,
manfaat dan fungsi dari Tune up yaitu
untuk :
1.
Memaksimalkan
performa mesin.
2.
Menghindari terjadinya
kerusakan yang lebih parah, kerusakan ketika dijalan/macet.
3.
Memastikan
semua sistem dan komponen berada pada kondisi yang baik dan sesuai dengan
spesifikasi yang terdapat pada buku manual.
Manfaat dari Tune Up antara lain adalah performanya
lebih baik, jika dilakukan perawatan
rutin maka komponen mesin akan lebih awet dan terhindar dari kerusakan yang
lebih parah.
3.
Jenis
Pekerjaan
a.
Pekerjaan yang
dilakukan pada saat mesin masih dingin
1)
Pemeriksaan
minyak pelumas mesin
2)
Pemeriksaan
sistem pendingin mesin
3)
Pemeriksaan
tali kipas
4)
Pemeriksaan
saringan bensin
5)
Pemeriksaan
saringan udara
6)
Pemeriksaan
baterai
7)
Sistem
pengapian
b.
Pekerjaan yang
dilakukan pada saat mesin bisa mesin hidup
1)
Pemeriksaan Dwell Angle
2)
Pemeriksaan/penyetelan
putaran idle
3)
Pemeriksaan
saat Pengapian
c.
Pekerjaan yang
dilakukan pada saat mesin telah panas (temperatur kerja)
1)
Pemeriksaan
Celah Katup
2)
Pemeriksaan
kerja Karburator
3)
Pemeriksaan/penyetelan
putaran idle
4)
Pemeriksaan
Kompresi
5)
Tes Jalan
4.
Pekerjaan
Saat Tune Up
a.
Pemeriksaan
Baterai (ACCU)
1)
Pemeriksaan
Secara Visual
Pertama yang
paling mudah dilakukan adalah pemeriksaan secara visual baterai, apakah
terdapat kerusakan pada kotak baterai, bocor, baterai mengembang, tutup baterai
rusak, terminal berjamur dan lain sebagainya. Apabila ditemukan kerusakan yang
tidak memungkinkan untuk dilakukan perbaikan maka ganti baterai dengan yang
baru, dan jika masih bisa diperbaiki seperti terminal berjamur maka perbaiki
dengan membersihkannya.
2)
Pemeriksaan Terminal
Baterai
Yang kedua
bagian aki mobil yang perlu diperiksa adalah terminal bateri. Periksa terminal
baterai dari kemungkinan rusak, berkarat, berjamur atau longgar. Jika rusak
maka ganti, dan apabila berjamur atau berkarat maka bersihkan sampai bersih.
Jika longgar maka dikencangkan atau bila tidak bisa maka diganti dengan
terminal yang baru.
3)
Pemeriksaan Jumalh
Elektrolit Baterai
Pemeriksaan
yang ketiga ini jangan sampai tertinggal, karena sebenarnya ini merupakan yang
paling penting untuk dilakukan. Pastikan jumlah elektrolit baterai berada pada
garis upper level, jika dibawah lower level maka perlu dilakukan penambahan air
suling (air accu).
4)
Pemeriksaan Berat
Jenis Elektrolit
Alat yang
digunakan untuk mengukur berat jenis adalah hidrometer. Berat standar
elektrolit baterai adalah 1,25 - 1,27 pada suhu 20 derajat celcius. Berat jenis
elektrolit dapat digunakan untuk menganalisa kualitas dari baterai itu sendiri,
dan dapat digunakan untuk menarik kesimpulan apakah baterai perlu di charge,
diganti atau ditambah elektrolit.
5)
Pemeriksaan Kualitas
Baterai
Pemeriksaan
yang terakhir ini menggunakan alat baterai load tester, yaitu alat yang fungsinya
untuk memeriksa kualitas baterai apakah mampu untuk starter atau tidak. Apabila
tidak ada baterai load tester, maka
cukup dilakukan pengetesan tegangan baterai dengan volt meter, tetapi hasilnya
tidak akan setepat apabila menggunakan baterai load tester.
b.
Pemeriksaan
System Pelumas Mesin
1)
Fungsi Oli
Oli
dengan sifatnya yang kental dan halus, tidak hanya sekedar mengurangi ausan dan
gesekan pada piston (torak), bantalan dan bagian - bagian yang berputar. Oli
juga membantu menahan suhu tinggi, gas bertekanan tinggi maupun membantu
memindahkan panas dari bagian yang bersuhu tinggi ke karter (panci oli)
selanjutnya dipindahkan ke udara luar. Oli mencegah keroposnya bagian yang
terbuat dari logam, merupakan bantalan bagi bagian yang berputar serta menyerap
zat zat yang merusak dari hasil pembakaran didalam mesin. Setelah melakukan
tugas-tugas ini, maka oli kehilangan efektifitasnya dan karena itu harus
diganti secara periodik. Pemeriksaan tinggi oli, tinggi oli harus berada pada
tanda L dan Jika lebih rendah, periksa kemungkinanada kebocoran lalu tambah oli
hingga tanda F Gunakan oli API service SE.
|
2)
Fungsi
Penggantian Saringan Oli
Sementara oli
sedang dipakai, karbon yang dihasilkan dari reaksi pembakaran dalam mesin serta
serbuk logam masuk ke dalam oli sehingga oli menjadi kotor. Apabila kotoran
tersebut menumpuk, ia akan menyebabkan bagian bagian yang berputar cepat aus
dan tergores. Karena itulah dipasangkan saringan oli untuk menahan kotoran dan
membuang kotoran tersebut dari oli. Berhubung kotoran yang demikian akan
menumpuk didalam saringan (flter),
saringan perlu diganti secara periodik.
3)
Penggantian
Saringan Oli (Filter)
a)
Buka saringan
oli dengan alat pembuka filter.
b)
Pilih saringan
oli dengan mencocokkan ulir saringan dan diameter paking.
c)
Kontrol apakah
saringan oli lama dilengkapi dengan katup “
by-pass” atau tidak.
d)
Kontrol perlu
tidaknya katup anti balik di dalam saringan oli dengan melihat posisi
pengikatan saringan oli terhadap motor. Jika posisi pengikatan horisontal atau
saringan di bawah, maka saringan oli harus dilengkapi dengan katup anti balik.
e)
Untuk memasang,
kencangkan saringan oli dengan tangan.
Ada 2 (dua)
garis besar pekerjaan yang
dilakukan pada pemeriksaan system pelumas mesin, yaitu: pemeriksaan volume/jumlah
minya pelumas dan pemeriksaan kualitas minyak pelumas.
c.
Pemeriksaan
Saringan Udara
Saringan udara
terlebih dahulu harus diservis dibandingkan dengan komponen yang lain, karena
saringan udara merupakan komponen mesin yang paling dingin dibandingkan dengan
komponen yang lain setelah mesin dihidupkan. Selain itu saringan udara juga
berpengaruh terhadap komponen lain jika diservis belakangan, seperti terhadap
pembentukan campuran udara dan bensin di saluran pada intake manifold (saluran pemasukan gas).
Saringan udara
atau lebih populer dengan sebutan filter terletak di dalam kotak
berbentuk lingkaran yang menyerupai piring. Kotak tersebut terbuat dari pelat
besi biasa. Saat pengapian, putaran stasioner
sangat dipengaruhi oleh saringan udara. Penyetelan idel juga dipengaruhi
oleh saringan udara.
|
d.
Pemeriksaan
Sistem Pendingin Pada Saat Tune Up
Mobil
1. Pemeriksaan Secara Visual
Pemeriksaan
yang sistem pendingin yang dilakukan pada saat tune up yang pertama
adalah pemeriksaan secara visual. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan
kebocoran, kerusakan pada kisi-kisi atau bagian lainnya, selang kendor, dan
lain sebagainya.
2.
Pemeriksaan Kuantitas Dan Kualitas Air
Pendingin
Pemeriksaan
yang kedua adalah mengenai air pendingin, baik itu kuantitas maupun kualitas.
Periksa jumlah air radiator pada radiator dan juga reservoir tank. Pastikan
jumlahnya cukup, bila kurang langsung saja ditambah. Ingat, menambah air
pendingin pada reservoir tank jangan
melebihi garis full yang ada pada
wadahnya, bila melebihi akan terjadi trouble. Selain dari segi
kuantitas, dari segi kualitasnya pun perlu diperiksa. Bila air pendingin sudah
kotor, mengandung oli, karat lebih baik diganti dengan yang baru. Akan lebih maksimal
bila diganti dengan cairan khusus atau yang biasa disebut dengan radiator coolant.
3.
Periksa Kebocoran
Sistem Pendingin Dengan Radiator Tester
Walaupun sudah
dilakukan pemeriksaan kebocoran secara visual, perlu dilakukan pemeriksaan
kebocoran dengan alat pengetes. Karena walaupun tidak terjadi kebocoran secara
visual, mungkin bisa jadi terjadi kebocoran ketika diberi tekanan pada
radiatornya. Kita tahu bahwa radiator ini bila suhu meningkat, maka tekanannya
pun juga meningkat. Untuk memeriksa kebocoran radiator ini dapat dilakukan
dengan radiator tester, pada prinsipnya radiator akan diberi dengan tekanan
tertentu, kemudian apabila ditemukan air menetes pada tempat tertentu dan
tekanan pada manometer alat radiator tester maka dapat dipastikan terjadi kebocoran
sistem pendingin. Pada buku manual toyota kijang seri k, tekanan yang digunakan
adalah 1,2 kg/cm2. Dan mungkin setiap mobil berbeda-beda, untuk lebih tepatnya
bisa dilihat spesifikasinya yang terdapat pada tutup radiatornya.
Gambar 4.
Pemeriksaan Kebocoran Sistem Pendingin
4.
Pemeriksaan Kerja
Tutup Radiator
Masih
menggunakan alat yang sama, namun orang menyebut alat ini dengan radiator cup tester. Pengetesan ini merupakan
pemeriksaan tekanan pembukaan katup tekan, artinya jika katup radiator diberi
tekanan tertentu maka dia harus segera membuka. Lihat berapa tekanan yang tertulis
pada tutup radiator, misal saja 0,9 bar. Maka di tekanan 0,9 bar ini katup
tekan pada tutup radiator harus membuka, ciri membuka adalah tekanan akan turun
dengan sendirinya pada tekanan 0.9.
|
e.
Busi
Bagian busi
yang perlu diperiksa adalah elektrodanya, yang meliputi kebersihan dan celah
elektrodanya. Elektroda yang kotor harus diampelas dengan ampelas besi dan
elektroda positif dan elektroda negatif tidak boleh berhubungan. Karena itu,
harus disetel celahnya. Adanya kotoran pada kedua elektroda busi bisa
mengakibatkan terhalangnya jalan loncatan bunga api listrik.
Setelah
elektrodanya dibersihkan dengan ampelas, pada elektroda busi perhatikan hal-hal
sebagai berikut.
1.
Jika terdapat
lingkaran berwarna agak biru antara elektroda tengah dengan insulatornya,
berarti tipe busi yang digunakan cocok.
2.
Jika
insulatornya agak hitam dan elektrodanya berwarna biru, berarti tipe businya
terlalu dingin.
3.
Jika
insulatornya berwarna putih dan terjadi erosi pada elektrodanya, berarti tipe
businya terlalu panas.
Ada tiga tipe
busi, yaitu busi panas, sedang, dan dingin. Busi tipe panas kurang tahan
terhadap panas, tipe dingin tahan terhadap panas. Busi panas cocok untuk
perjalanan jauh.
f.
Tutup
Distributor
Tutup
distributor sebaiknya diperiksa kondisinya bersamaan dengan pemeriksaan
kabel-kabel busi dan servis platina. Hal ini dimaksudkan untuk menghemat waktu
kerja. Jika pemeriksaan tutup ditributor dilakukan setelah mesin dihidupkan,
akan mengulangi pekerjaan melepas dan mencabut kabel busi dan tutup distributor.
Tutup
distributor dinyatakan baik jika kondisinya sebagai berikut.
1.
Tidak retak.
2.
Arang pada
tutup distributor yang berfungsi mengalirkan listrik tegangan tinggi tidak aus.
3.
Bisa menutup
dengan rapat.
Ada model tutup
distributor yang dilengkapi lubang ventilasi di bagian atas tutup tersebut.
Fungsi lubang ventilasi tersebut adalah untuk penguapan air yang terjebak di
dalam tutup distributor. Dengan adanya ventilasi tersebut, uap air bisa keluar
sehingga distributor tetap kering.
g.
Kabel
Busi
Periksa kondisi
tutup distributor beserta kabel-kabelnya. Pemeriksaan tersebut dilakukan
setelah menyervis platina dengan tujuan untuk efisiensi kerja.
Kondisi mesin
dipengaruhi oleh kualitas pengapiannya. Kualitas pengapian dipengaruhi oleh nyala
api busi dan kabel¬kabel businya. Namun, kabel busi harus diperiksa atau
diservis terlebih dahulu daripada businya, karena kabel busi merupakan
pengantar untuk lewatnya arus tegangan tinggi ke busi. Nyala api busi sangat
dipengaruhi oleh kondisi kabel-kabel businya.
Kabel busi
tidak boleh diganti dengan kabel yang sembarangan kualitasnya. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari hambatan yang besar pada busi. Isolasi kabel busi
harus memenuhi syarat, karena listrik yang dialirkan bertegangan tinggi (15.000-20.000
volt). Isolasi kabel busi yang sudah usang harus diganti kabelnya. Penggantian
kabel busi sebaiknya satu unit, dengan harga yang bermacam¬macam. Umumnya,
semakin mahal harganya, semakin baik kualitasnya.
Kabel busi yang retak isolatornya atau telah usang
menyebabkan timbulnya crossfire,
yakni induksi pada kabel busi yang berdekatan, sehingga busi yang kabelnya
terkena induksi meloncatkan bunga api liar dan menyebabkan kerja mesin
terganggu. Crossfire menyebabkan
bunyi mesin kasar dan tenaga mesin menjadi turun. Untuk mengecek kabel busi
biasanya besarnya tahanan diukur menggunakan Ohm meter, jika besarnya tahanan
tidak sesuai dengan standarnya maka kabel busi diganti dengan yang baik.
h.
Setel
celah Platina
Platina
terletak di dalam distributor. Platina perlu diperiksa atau diservis terlebih
dahulu sebelum menyetel saat pengapian dan putaran stasioner. Jika platina
disetel setelah penyetelan saat pengapian dan putaran stasioner, akan terjadi
pengulangan kerja. Setelah platina dibersihkan dan dipasang, saat pengapian
pasti berubah, karena saat pengapian dipengaruhi oleh celah platina. Jika celah
platina lebih besar, saat pengapian akan maju sedikit. Sebaliknya, jika celah
platina lebih sempit, saat pengapian akan mundur.
Putaran stasioner juga dipengaruhi oleh celah
platina. Jika celah platina lebih besar, putaran stasioner akan turun.
Sebaliknya, jika celah platina semakin kecil, putaran stasioner akan naik sedikit. Meskipun perubahan putaran
stasioner tersebut tidak begitu besar, perlu diperhatikan untuk ketelitian
hasil servis. Kondisi permukaan kontak platina sangat berpengaruh terhadap
putaran stasioner dan bunyi
mesin. Jika permukaan platina kotor, putaran stasioner akan turun. Namun, jika permukaan platina dibersihkan,
putaran stasioner akan naik. Karena itu, tidak tepat jika platina diservis
setelah penyetelan putaran stasioner dan campuran gas.
Setelah
perbaikan platina selesai, pasanglah platina dengan benar. Perhatikan kabel
yang bisa menyebabkan hubungan singkat dengan bodi mesin. Hubungan singkat
dengan bodi mesin mengakibatkan tidak terjadinya loncatan bunga api pada busi.
Apabila mobil sudah menggunakan CDI maka tidak perlu melewati tahapan ini.
i.
Menyetel
Celah Katup
Langkah paling
tepat begitu selesai menyervis busi adalah menyetel celah katup. Selama
penyetelan celah katup, busi tidak perlu dipasang di lubangnya. Biarkan mesin
tanpa busi untuk sementara, hingga penyetelan katup selesai.
Penyetelan
celah katup dalam keadaan mesin tanpa busi akan memperoleh keuntungan sebagai
berikut.
1.
Mesin akan
lebih ringan diputar saat mencari posisi top kompresi masing-masing silinder.
2.
Mempermudah
dalam memeriksa posisi piston, yakni sudah mencapai titik puncaknya atau belum.
3.
Lebih aman,
karena mesin tidak mungkin berputar (hidup) tanpa busi.
C. Uraian Kegiatan Praktik Kerja Industri
1.
Memeriksa
Sistem pendingin
a.
Periksa Tinggi
Air Pendingin
Periksa
tinggi air pendingin pada tangki air reservoir,
tinggi air harus berada pada tanda full.
Jika tinggi air kurang isi hingga garis FULL
pada tangki cadangan ( reservoir tank
).
b.
Periksa Air
Pendingin
Periksa air
radiator, kemungkinan terdapat oli, karat atau, kotoran (bila perlu ganti air
pendingin).
Hasil :
Air pendingin kotor ( terdapat karat )
Kesimpulan :
Air pendingin harus diganti
c.
Periksa Sistem
Pendingin
1)
Kerusakan atau
berubahnya bentuk dari radiator atau slang
2)
Klem slang
longgar
3)
Kerusakan atau
berkaratnya kisi-kisi radiator
4)
Kebocoran pompa
air, inti radiator ( core )
Hasil :
Ada kebocoran
Kesimpulan :
Radiator harus di ganti
d.
Periksa Cara
Kerja Tutup Radiator
Dengan
menggunakan alat test tutup radiator, periksa tegangan pegas dan kedudukan
katup vakum dari tutup radiator. Tutup harus diganti, jika tutup membuka pada
tekanan di bawah angka spesifikasi. Tekanan pembukaan katup :STD : 0,75-1,05 kg/cm²
Hasil :
Tutup dalam keadaan baik
Kesimpulan : Tutup tidak perlu
di ganti
2.
Tali
Kipas
a.
Pemeriksaan
Secara Visual
Pemeriksaan tali kipas
kemungkinan :
1)
Retak, berubah
bentuk, terlalu kencang atau aus
2)
Terkena oli
atau gemuk
3)
Persinggungan
yang tidak sempurna antara tali dan puli
Hasil :
Kondisi tali kipas retak
Kesimpulan : Tali kipas harus
di ganti
b.
Periksa &
Setel Kekencangan Tali Kipas
Dengan
kekuatan tekanan 10 kg, tekanan tali pada gambar dibawah.
Hasil : Poros engkol
– pompa air : 8 mm
Pompa air – alternator : 14 mm
Alternator - pors engkol : 10 mm
Kesimpulan : Tegangan tali dalam
keadaan baik
3.
Saringan
Udara
Bersihkan elemen
a.
Buka elemen
saringan udara
Catatan :
usahakan agar tidak ada kotoran atau benda lain masuk ke dalam karburator.
b.
Untuk
membersihkan elemen hubuskan udara bertekanan dari sebelah dalam
c.
Jika elemen
koyak atau terlalu kotor, ganti dengan yang baru
4.
Oli
Mesin
a.
Memeriksa
Tinggi Oli
Periksa tinggi
oli mesin, oli mesin harus berada antara tanda L dan F. jika lebih rendah periksa kemungkinan ada
kebocoran , lalu tambahkan oli hingga angka F dengan oli yang sesuai ketentuan
dan kualitasnya.
Hasil :
Oli masih dalam batas normal
Kesimpulan : Oli tidak perlu
di ganti
b.
Periksa
Kualitas Oli
Periksa oli
kemungkinan sudah kotor, kemasukan air atau berubah warna
Hasil :
Warna oli hitam dan encer
Kesimpulan : Oli harus di
ganti
5.
Baterai
a.
Pemeriksaan
Secara Visual
Periksa
baterai kemungkinan :
1)
terminal
baterai terdapat kotoran
2)
Hubungan
terminal longgar
3)
Terminal longgar
atau berkarat
Hasil :
Terminal baterai kotor
Kesimpulan : Terminal baterai
harus di bersihkan
4)
Baterai rusak
atau bocor
Hasil :
Bodi baterai tidak ada yang retak
Kesimpulan : Baterai dalam
keadaan bagus
b.
Ukur Berat
Jenis Elektrolit
1.
Periksa berat
jenis elektrolit dengan hydrometer
Berat
jenis : 1,25 – 1,27 pada 20 ˚C
2.
Periksa
banyaknya elektrolit pada setiap sel.
jika tidak berada pada ketinggian yang semestinya, isilah dengan air
suling
Hasil :
Kurang dari 1,25
Kesimpulan : Air baterai harus
diganti
6.
Busi
a.
Pemeriksaan
Secara Visual
Periksa
busi kemungkinan terdapat hal – hal berikut :
1)
Retak atau
kerusakan lain pada ulir dan isolator
2)
Keausan
elektroda
3)
Gasket rusak
atau berubah bentuk
4)
Elektroda
terbakar atau terdapat kotoran yang berlebihan
Hasil :
Elektroda aus
Kesimpulan : Busi harus di
ganti
b.
Setel Celah Busi
Hasil :
0,5 mm
Kesimpulan : Celah busi harus
di setel
7.
Kabel
Tegangan Tinggi
a.
Periksa tahanan
kabel
Tahanan kabel :
kurang dari 25 kΩ per kabel
Hasil :
|
Kesimpulan : kabel tegangan tinggi dalam keadaan bagus
8.
Distributor
a.
Periksa Tutup
Distributor
1)
Retak, cacat,
berkarat terbakar atau lubang kabel kotor
2)
Terminal
elektroda terbakar
3)
Pegas bagian
tengah lemah
Hasil : Terminal
elektroda terbakar
Kesimpulan : Distributor perlu
diganti
b.
Periksa Dan
Stel Celah Platina Atau Celah Udara
1)
Stel celah
platina dan pegas penahan
Celah
blok : 0,45 mm
2)
Stel celah
udara antara rotor dan proyeksi koil
3)
Celah udara :
0,2 – 0,4 mm
Hasil : Tidak perlu
setel
Kesimpulan : Karena celah sesuai
standar
c.
Periksa Sudut
Dwell
Periksa
sudut dwell dengan tester
Sudut dwell :
52 ˚ ± 6 ˚
Hasil : Sudut Dwell
Sudah 52 ˚
Kesimpulan : Karena sudah
standar
d.
Periksa Cara
Kerja Dari Governor
1)
Rotor harus
kembali dengan cepat setelah diputar searah jarum jam dan dilepas
2)
Rotor tidak
boleh terlalu longgar
Hasil : Rotor masih
bagus
Kesimpulan : Rotor tidak perlu
di ganti
3)
Hidupkan mesin
dan lepaskan slang vakum dari distributor. Tanda waktu berubah – ubah sesuai
dengan putaran mesin
Hasil : Governor
advancer baik
Kesimpulan : Karena governor
advancer bekerja
e.
Periksa Cara
Kerja Dari Vacum Advancer
Vacum advancer yaitu
untuk memajukan saat pengapian berdasarkan kevakuman intake manifold. Cara
memeriksanya yaitu isaplah selang yang ke vakum advancer dan perhatikan dudukan
platina maka kelihatan ada gerakan. Apabila tidak berarti ada kebocoran.
Hasil :
Vacum advancer baik
Kesimpulan : Karena vacum advancer bekerja
9.
Celah
katup
a.
Penyetelan
1)
Panaskan mesin
dan kemudian dimatikan
2)
Stel dilinder
No. 1 pada TMA atau titik mati atas/kompresi
b.
Stel celah
katup
Celah
katup diukur diantara batang katup dengan lengan roker. Yang disetel hanya
katup yang ditunjuk oleh panah saja
Celah
katup :
Hisap : 0,20 mm
Buang
: 0,30 mm
Hasil : Celah katup
tidak standar
Kesimpulan : Celah katup perlu
disetel
10. Cara
Penyetelan Putaran Idle
a.
Hidupkan mesin
hingga temperature tinggi
b.
Putar baut
penyetelan campuran ( rpm tinggi maksimal)
c.
Putar baut
penyatelan putaran idling (idle speed adjusting screw ) hingga putaran idle
tercapai.mesin type K putaran idle 750 Rpm. Arahkan selector ke warna hijau
muda, kabel merah diarahkan keterminal negative coil, dan kabel hitam diarahkan
ke maassa
Hasil : Setelah
penyetelan putaran idle RPMny
750.
Kesimpulan : Celah katup perlu
disetel
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah praktik
kerja industri dilaksanakan penulis dapat menarik beberapa kesimpulan
diantaranya :
1.
Tune Up adalah pekerjaan
servis ringan mesin yang bertujuan untuk mendapatkan performa mesin yang
maximal, dan juga menjaga agar mesin tetap dalam kondisi yang baik dan prima.
Karena mesin dioperasikan secara terus menerus, maka akan memungkinkan
terjadinya penurunan peforma mesin.
2.
Hasil Tune up :
kinerja mobil lebih baik dan mobil jadi nyaman untuk
dikendarai.
3.
Dengan prakerin
dapat melatih siswa bekerjasama menetapkan langkah-langkah dalam suatu
pekerjaan.
4.
Berinteraksi
atau menggeluti dunia usaha bukanlah hal yang mudah, ada banyak hal yang perlu
dilakukan agar orang yang akan melakukan hubungan kerja dengan kita dapat
terkesima akan apa yang kita lakukan /kerjakan.
5.
Pembelajaran di
dunia kerja melalui prakerin adalah suatu strategi yang memberi peluang kepada
siswa untuk mengalami proses belajar melalui bekerja langsung pada pekerjaan
yang sesungguhnya sehinga tidak kaget lagi saat benar-benar terjun ke dunia
kerja.
B. Saran
Penulis
menyadari dalam pelaksanaan Prakerin masih banyak kekurangan.Penulis ingin
menyampaikan beberapa saran dalam kegiatan Prakerin ini.Mohon maaf sebelumnya,
jika dalam penyampaian saran ini kurang berkenan dihati pembaca. Semoga saran
ini bermanfaat pada pelaksanaan Prakerin diwaktu mendatang.
1. Bagi Sekolah
a.
Sekolah
sebaiknya memberi cinderamata kepada lembaga yang digunakan sebagai tempat
Prakerin sebagai rasa terimakasih.
b.
Berikanlah
bekal ilmu pengetahuan ataupun lainya yang cukup, kepada siswa yang hendak
melaksanakan Prakerin.
c.
Hendaknya untuk
siswa yang berada di luar kota tetap memiliki pembimbing
d.
Guru pembimbing
hendaknya lebih sering melakukan pemantauan atau berkomunikasi terhadap siswa
Prakerin.
2. Bagi Industri
a.
Sebaiknya lebih
banyak melibatkan siswa yang Prakerin dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
b.
Berikanlah
contoh yang baik kepada siswa Prakerin.
c.
Berusahalah
membimbing dan berkomunikasi dengan siswa yang Prakerin agar siswa lebih
mengerti, tentang suatu pekerjaan yang dilakukan.
C. Penutup
Berkat rahmat
Tuhan Yang Maha Esa selesailah sudah pengerjaan dan penulisan karya ini dengan penyusunan yang
sederhana namun sedetail mungkin. Penulis yakin dalam penyusunan karya tulis
ini masih banyak kekurangan karena masih dalam taraf belajar.
Penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun agar
tercipta kesempurnaan karya tulis ini di masa mendatang.Harapan penulis, semoga
laporan praktik kerja industri ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
DAFTAR PUSTAKA
PT TOYOTA ASTRA INDONESIA. 1986. PEDOMAN Reparasi Mesin Serie k.
Jakarta :
PT TOYOTA ASTRA INDONESIA
http://motorbensin.blogspot.co.id/2008/06/langkah-tune-up.html.
Diunduh tanggal
28 September 2017, jam 18.20.
Diunduh tanggal 28 September 2017, jam
18.22.
http://www.doktermobil.com/manfaat-fungsi-tune-up-secara-berkala-pada-mobil/.
Diunduh tanggal 28 September 2017,
jam 18.24.
Diunduh tanggal 28 September 2017,
jam 18.26.
Diunduh tanggal 28 September 2017,
jam 18.28.
Diunduh tanggal 28 September 2017, jam
18.30.
Diunduh tanggal 28 September 2017, jam
18.32.
Komentar
Posting Komentar